Sejarah Sistem Periodik

A.PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR


1.      Pengelompokan atas dasar Logam dan Non Logam
 Dikemukakan oleh Lavoisier Pengelompokan ini masih sangat sederhana, sebab antara unsur-unsur logam sendiri masih terdapat banyak perbedaan
2.      Hukum Triade Dobereiner
Dikemukakan oleh Johan Wolfgang Dobereiner (Jerman). Unsur-unsur dikelompokkan ke dalam kelompok tiga unsur yang disebut Triade. Dasarnya, kemiripan sifat fisika dan kimia dari unsur-unsur tersebut. Jenis Triade :
a)      Triade Litium (Li), Natrium (Na) dan Kalium (K)
Unsur Massa Atom Wujud
Li 6,94 Padat
Na 22,99 Padat
K 39,10 Padat
Massa Atom Na (Ar Na) = = 23,02
b)      Triade Kalsium ( Ca ), Stronsium ( Sr ) dan Barium ( Ba )
c)      Triade Klor ( Cl ), Brom ( Br ) dan Iod ( I )

3.      Hukum Oktaf Newlands
 Dikemukakan oleh John Newlands (Inggris).vUnsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya (Ar) Unsur ke-8 memiliki sifat kimia mirip dengan unsur pertama; unsur ke-9 memiliki sifat yang mirip dengan unsur ke-2 dst. Sifat-sifat unsur yang ditemukan berkala atau periodik setelah 8 unsur disebut Hukum Oktaf.
H Li Be B C N O
F Na Mg Al Si P S
Cl K Ca Cr Ti Mn Fe
Berdasarkan Daftar Oktaf Newlands di atas; unsur H, F dan Cl mempunyai kemiripan sifat.

4.      Sistem Periodik Mendeleev (Sistem Periodik Pendek)
Dua ahli kimia, Lothar Meyer (Jerman) dan Dmitri Ivanovich Mendeleev (Rusia) berdasarkan pada prinsip dari Newlands, melakukan penggolongan unsur. Lothar Meyer lebih mengutamakan sifat-sifat kimia unsur sedangkan Mendeleev lebih mengutamakan kenaikan massa atom. Menurut Mendeleev : sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dariü massa atom relatifnya. Artinya : jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik. Unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat serupa ditempatkan pada satu lajur tegak, disebut Golongan. Sedangkan lajur horizontal, untuk unsur-unsur berdasarkan pada kenaikan massa atom relatifnya dan disebut Periode.ü


5.      Sistem Periodik Modern (Sistem Periodik Panjang)
·         Dikemukakan oleh Henry G Moseley, yang berpendapat bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya.
·         Artinya : sifat dasar suatu unsur ditentukan oleh nomor atomnya bukan oleh massa atom relatifnya (Ar).


B.   PERIODE DAN GOLONGAN DALAM SPU MODERN
1.      Periode
Adalah lajur-lajur horizontal pada tabel periodik.SPU Modern terdiri atas 7 periode. Tiap-tiap periode menyatakan jumlah / banyaknya kulit atom unsur-unsur yang menempati periode-periode tersebut. Jadi jumlah unsur pada setiap periode :
Periode Jumlah Unsur Nomor Atom ( Z )
1 2 1 – 2
2 8 3 – 10
3 8 11 – 18
4 18 19 – 36
5 18 37 – 54
6 32 55 – 86
7 32 87 – 118

                Catatan :
a)      Periode 1, 2 dan 3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur
b)      Periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang
c)      Periode 7 disebut periode belum lengkap karena belum sampai ke golongan VIII A.
d)     Untuk mengetahui nomor periode suatu unsur berdasarkan nomor atomnya, Anda hanya perlu mengetahui nomor atom unsur yang memulai setiap periode Unsur-unsur yang memiliki 1 kulit (kulit K saja) terletak pada periode 1 (baris 1), unsur-unsur yang memiliki 2 kulit (kulit K dan L) terletak pada periode ke-2 dst. Contoh :
9F = 2 , 7 periode ke-2
12Mg = 2 , 8 , 2 periode ke-3
31Ga = 2 , 8 , 18 , 3 periode ke-4
2.      Golongan
 Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal yang disebut golongan  Ada 2 cara penamaan golongan :
a)      Sistem 8 golongan
Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yaitu golongan utama (golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B).
b)      Sistem 18 golongan Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 18 golongan yaitu golongan 1 sampai 18, dimulai dari kolom paling kiri. Unsur-unsur yang mempunyai elektron valensi sama ditempatkan pada golongan yang sama. untuk unsur-unsur golongan A sesuai dengan letaknya dalam sistem periodik Unsur-unsur golongan A mempunyai nama lain yaitu :
a.  Golongan IA = golongan Alkali
b.  Golongan IIA = golongan Alkali Tanah
c.  Golongan IIIA = golongan Boron
d.  Golongan IVA = golongan Karbon
e.  Golongan VA = golongan Nitrogen
f.   Golongan VIA = golongan Oksigen
g.  Golongan VIIA = golongan Halida / Halogen
h.  Golongan VIIIA = golongan Gas Mulia
C.   SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
Meliputi :
1.      Jari-Jari Atom
 Adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar. Besarnya jari-jari atom dipengaruhi oleh besarnya nomor atom unsur tersebut. Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak pulaØ jumlah kulit elektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya. Jadi : dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap. Akibatnya tarikan inti terhadap elektron terluar makin besar pula, sehingga menyebabkan semakin kecilnya jari-jari atom. Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jari-jari atomnya semakin kecil.
2.      Jari-Jari Ion
 Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata (signifikan) jika dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya. Ion bermuatan positif (kation) mempunyai jari-jari yang lebih kecil, sedangkan ion bermuatan negatif (anion) mempunyai jari-jari yang lebih besar jika dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.
3.      Energi Ionisasi ( satuannya = kJ.mol-1 )
 Adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk melepaskan satu elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1 (kation). Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst. EI 1 < EI 2 < EI 3 dst  Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), EI semakin kecil karena jari-jari atom bertambah sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Akibatnya elektron terluar semakin mudah untuk dilepaskan.  Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari atom semakin kecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar/kuat. Akibatnya elektron terluar semakin sulit untuk dilepaskan.
4.      Afinitas Elektron (satuannya = kJ.mol-1 )  
Adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam wujud gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif (anion). Beberapa hal yang harus diperhatikan :
a)       Penyerapan elektron ada yang disertai pelepasan energi maupun penyerapan energi.
b)      jika penyerapan elektron disertai pelepasan energi, maka harga afinitas elektronnya dinyatakandengan tanda negatif.
c)      Jika penyerapan elektron disertai penyerapan energi, maka harga afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif.
d)     Unsur yang mempunyai harga afinitas elektron bertanda negatif, mempunyai daya tarik elektron yang lebih besar daripada unsur yang mempunyai harga afinitas elektron bertanda positif. Atau semakin negatif harga afinitas elektron suatu unsur, semakin besar kecenderungan unsur tersebut untuk menarik elektron membentuk ion negatif (anion). Semakin negatif harga afinitas elektron, semakin mudah atom tersebut menerima/menarik elektron dan semakin reaktif pula unsurnya. Afinitas elektron bukanlah kebalikan dari energi ionisasi. Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas elektronnya semakin kecil. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya semakin besar. Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif, kecuali golongan IIA dan VIIIA. Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan VIIA ( halogen ).
5.      Keelektronegatifan
 Adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu senyawa (dalam ikatannya). Diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya antara 0,7 (keelektronegatifan Cs) sampai 4 (keelektronegatifan F). Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan besar, cenderung menerima elektron dan akan membentuk ion negatif (anion). Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderung melepaskan elektron dan akan membentuk ion positif (kation). Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga keelektronegatifan semakin kecil. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga keelektronegatifan semakin besar.
6.      Sifat Logam dan Non Logam 
Sifat logam dikaitkan dengan keelektropositifan, yaitu kecenderungan atom untuk melepaskan elektron membentuk kation. Sifat logam bergantung pada besarnya energi ionisasi ( EI ). Makin besar harga EI, makin sulit bagi atom untuk melepaskan elektron dan makin berkurang sifat logamnya. Sifat non logam dikaitkan dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan atom untuk menarik elektron. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), sifat logam berkurang sedangkan sifat non logam bertambah. Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), sifat logam bertambah sedangkan sifat non logam berkurang. Unsur logam terletak pada bagian kiri-bawah dalam sistem periodik unsur, sedangkan unsur non logam terletak pada bagian kanan-atas. Unsur yang paling bersifat non logam adalah unsur-unsur yang terletak pada golongan VIIA, bukan golongan VIIIA. Unsur-unsur yang terletak pada daerah peralihan antara unsur logam dengan non logam disebut unsur Metaloid (=unsur yang mempunyai sifat logam dan sekaligus non logam ). Misalnya : boron dan silikon.
7.      Kereaktifan
Kereaktifan bergantung pada kecenderungan unsur untuk melepas atau menarik elektron. Unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA (logam alkali). Unsur non logam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen). Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), mula-mula kereaktifan menurun, kemudian semakin bertambah hingga golongan VIIA.  Golongan VIIIA merupakan unsur yang paling tidak reaktif.

0 Komentar:

Komen disini ya :)

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori pertumbuhan ekonomi membicarakan faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Faktor-faktor tersebut beraneka ragam sehingga banyak pula teori pertumbuhan ekonomi yang bermunculan. Dalam pembicaraan selanjutnya akan dibahas beberapa teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh para ahli dan penulis yang berbeda. Toeri pertumbuhan ekonomi dapat dibagi atas teori yang bersifat analitis dan yang bersifat historis. Mazhab analitis menekankan pada teori tentang sebab akibat terjadinya pertumbuhan ekonomi, sedangkan mazhab historis menekankan pada tahapan-tahapan yang dilalui dalam pertumbuhan ekonomi. Pembagian lain dapat juga dilakukan berdasarkan waktu munculnya teori tersebut, misalnya teori klasik dan modern.



Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Frederich List adalah sebagai berikut :

1. Masa berburu dan Mengembara
Ciri-ciri : Pada masa ini manusia belum memenuhi kebutuhan hidupnya, sangat mengantungkan diri pada pemberian alam, dan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri.
2. Masa Berternak dan Bertanam
Ciri-ciri : Pada masa ini manusia sudah mulai berpikir untuk hidup menetap. Sehingga mereka bermata pencaharian bertanam
3. Masa Bertani dan Kerajinan
Ciri-ciri : Pada masa ini manusia sudah hidup menetap sambil memelihara tanaman yang mereka tanam kerajinan hanya mengajar usaha sampingan.
4. Masa Kerajinan, Industri, dan Perdagangan
Ciri-ciri : Pada masa ini kerajinan bukan sebagai usaha sampingan melainkan sebagai kebutuhan untuk di jual ke pasar, sehingga industri berkembang dari industri kerajinan menjadi industri besar.

Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher adalah sebagai berikut :

1. Rumah Tangga Tertutup

Rumah tangga tertutup merupakan satu kesatuan keluarga yang terdiri atas beberapa orang dan tidak mempunyai hubungan dengan orang-orang atau rumah
tangga lain diluar lingkungannya. Contoh rumah tangga tertutup terdapat pada suku-suku terasing di pedalaman Kalimantan dan Irian Jaya. Menurut Karl Bucher, rumah tangga tertutup ini berlangsung sampai lebih kurang tahun 1000.

2. Rumah Tangga Kota

Rumah tangga tertutup semakin lama semakin besar dan mulai menjalin hubungan dengan rumah tangga tertutup lainnya, sehingga rumah tangga ini menjadi lebih terbuka. Ciri-ciri : Pada rumah tangga kota, alat pemuas kebutuhan yang dihasilkan oleh suatu masyarakat (rumah tangga) tidak lagi digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Barang-barang yang dihasilkan masing-masing rumah tangga mulai saling dipertukarkan. Hubungan antara satu rumah tangga dengan rumah tangga lainnya menjadi semakin beraneka ragam. Masing-masing rumah tangga itu semakin maju dan melahirkan sebuah tatanan masyarakat baru, yang dalam perkembangan selanjutnya akan membentuk rumah tangga kota.

3. Rumah Tangga Bangsa

Adanya hubungan antara kota dan kota lainnya menyebabkan timbulnya rumah tangga bangsa. Rumah tangga bangsa merupakan satu kesatuan ekonomi yang meliputi suatu negara. Ciri-ciri : Hubungan kota dengan kota diperlancar dengan semakin baiknya sarana dan prasarana perhubungan dan keamanan. Alat-alat pemuas kebutuhan yang dihasilkan semakin beraneka ragam dan dalam jumlah yang semakin banyak, baik jenis maupun jumlahnya ini, maka munculah perusahaan-perusahaan.

4. Rumah Tangga Dunia

Ciri-ciri : Kemajuan yang dicapai oleh suatu rumah tangga bangsa berbeda dengan rumah tangga bangsa lainnya, baik dalam teknologi produksi, efisiensi, jenis maupun jumlah barang. Akibatnya, barang-barang yang dihasilkan oleh suatu rumah tangga bangsa mulai mengalir ke rumah tangga bangsa lainnya sehingga daerah-daerah pemasaran yang baru, karena kelebihan produksi, tidak lagi dapat mengkonsumsikan sendiri. Dalam masa inilah dikenal adanya perdagangan internasional.


Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Werner Sombart adalah sebagai berikut :


1. Zaman Kapitalis Purba (Pra Kapitalis)

Pada zaman ini, aktivitas hidup manusia sebagian besar ditujukan untuk mencari nafkah. Pola kehidupan manusia berbentuk kelompok-kelompok sehingga keterikatan seorang individu terhadap kelompok amat kuat. Seseorang rela mengorbankan apa saja demi kepentingan kelompok. Sebaliksnya, dengan kelompok lain mereka sangat tertutup. Motivasi untuk mencari keuntungan pada zaman ini belum dikenal. Dengan kata lain, pada zaman kapitalis purba kehidupan masyarakat ditandai dengan ciri-ciri :

1. kehidupan perekonomian hanya untuk mendapatkan nafkah semata-mata
2. keterikatan antar individu dalam kelompok sangat kuat, dan
3. kehidupan perekonomian bersifat statis


2. Zaman Kapitalis Madya (Kapitalis Menengah)

Manusia, pada zaman Kapitalis Madya, sudah mulai mengenal arti keuntungan, sehingga kelompok-kelompok masyarakat sudah mulai mengejar keuntungan dalam aktivitas hidupnya. Kelompok pencari keuntungan itu disebut Kaum Kapitalis (pemilik modal), sedangkan kelompok yang lain disebut Kaum Pekerja atau Kaum Buruh. Hubungan antar kedua kelompok itu memang terjalin, tetapi tujuannya sudah bukan untuk kepentingan bersama seperti zaman sebelumnya, melainkan untuk mencari keuntungan bagi kaum kapitalis. Oleh karena itu, hubungan mereka pun mau tidak mau mulai merenggang. Dengan kata lain, zaman kapitalis madya yang berlangsung dalam kurun waktu antara abad ke 16-18, ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :

a. Kegiatan perekonomian mengejar keuntungan
b. Hubungan antar individu mulai longgar,
c. Kehidupan perekonomian bersifat dinamis

3. Zaman Kapitalis Raya (Kapitalis Tinggi)

Zaman Kapitalis Raya ini berlangsung sekitar abad 18. Pada zaman ini mengejar keuntungan merupakan faktor terpenting dalam setiap kegiatan ekonomi. Karena semua mengejar keuntungan, persaingan pun berkembang ke arah yang tidak wajar, akibatnya kaum kapitalis merajalela dan kaum pekerja tertindas. Dengan kata lain, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
Singkatnya zaman kapitalis raya ini ditandai dengan ciri-ciri :
1. Timbulnya persaingan tidak wajar
2. Timbulnya monopoli
3. Timbulnya penindasan terhadap para buruh oleh majikan

4. Zaman Kapitalisme Akhir (Sosialisme)

Akibat buruk yang ditimbulkan pada zaman Kapitalisme Raya menyebabkan timbulnya kebencian masyarakat terhadap para kapitalis (pemilik modal) dan dan bahkan masyarakat berkeinginan untuk melenyapkannya.

Berkat perencanaan yang matang, perubahan yang diinginkan oleh masyarakat itu akhirnya terwujud juga. Zaman kapitalis raya surut dan lahirlah zaman Sosialisme. Pada zaman ini segala aktifitas perekonomian tersentralisasi pada pemerintah. Dengan kata lain, setiap kegiatan perekonomian diatur oleh pemerintah. Zaman ini ditandai oleh ciri-ciri :

1. Keinginan untuk mencapai kesejahteraan bersama
2. Terdesak para kaum kapitalis
3. Dominannya pemerintah dalam kehidupan perekonomian


Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi menurut W.W. Rostow adalah sebagai berikut :

* Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
Ciri-ciri :
1. Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
2. Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
3. Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai
* Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
Ciri-ciri :
1. Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
2. Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.

* Periode Lepas Landas (The take off)
Ciri-ciri :
1. Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
2. Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas
3. Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
4. Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
5. Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.

* Periode Perekonomian Matang (Matarty of economic)
Ciri-ciri :

1. Setelah lepas landas akan terjadi proses kemajuan yang terus bergerak ke depan, meskipun kadang-kadang terjadi pasang surut
2. Pendapatan asional selalu di investasikan kembali sebesar 10% sampai 20%, untuk mengatasi persoalan pertambahan penduduk.
3. Dalam tahap ini mulai bermunculan industri dengan teknologi baru, misalnya industri kimia atau industri listrik.


* Periode Masa Ekonomi/Konsumsi Tinggi (High Mass Consumption)
Ciri-ciri :

1. Pada tahap ini, sebagian besar masyarakat hidup makmur. Orang-orang yang hidup di masyarakat itu mendapat kemakmuran dan keseberagaman sekaligus.
2. Pada tahap ini perhatian masyarakat sudah lebih menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah produksi.
3. Investasi untuk menigkatkan produksi tidak lagi menjadi tujuan yang utama.
4. Pada masa ini rostow juga berbicara tentang keperluan akan adanya sekelompok wiraswastawan yakni orang-orang yang berani melakukan tindakan pembaharuan meskipun ada resiko.




Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi menurut W.W. Rostow adalah sebagai berikut :


** Masa Pertukaran Barter
Pertukaran masih bersifat kekeluargaan dengan ruang lingkup sempit
** Masa Pertukaran Uang
Ada alat tukar berupa versi uang yang juga dapat digunakan sebagai tabungan dan investasi
** Masa Pertukaran Kredit
Pertukaran dengan cara kredit merupakan kemudahan yang diberikan dalam perdagangan. Seseorang dapat memiliki barang yang diinginkannya walaupun belum memiliki uang.

2 Komentar:

Komen disini ya :)