Jenius Muda
Karya : Achmad Sholeh Arwani
Einstein, Tesla, Mendeleev, Adalah beberapa dari sekian banyak ilmuwan yang dikagumi oleh seorang anak kecil yang bernama Flint. Danbukan tidak mungkin kalau ia tidak bisa seperti mereka.
Flint
lebih sering berdiam di dalam kamarnya daripada meluangkan waktunya untuk
bermain keluar bersama teman-temannya, sampai-sampai orang tuanya cemas akan
dirinya. Bahkan dia juga mempunyai tempat khusus seperti gubuk kecil diluar
rumahnya untuk membuat sebuah penemuan. Dari hasilnya berdiam diri, dia
berhasil menciptakan sebuah penemuan yang menakjubkan. Karena dia dan
teman-temannya masih duduk dibangku TK, semuanya masih belum bisa untuk menali
sepatu. Dan Flint berinisiatif untuk membuat agar semua teman-temannya bisa
mempunyai sepatu yang praktis tanpa harus membuat simpul tali. Dengan
penemuannya, Flint berhasil menciptakan sebuah alat berupa semprotan(spray).
Dia segera mendemonstrasikannya didepan kelas dan menyemprotkan ke kakinya
sendiri. Semuanya terkagum-kagum sebab kaki Flint yang semula tidak memakai
sepatu, tiba-tiba terbungkus rapi oleh sekumpulan molekul padat yang berbentuk
sepatu tanpa ada tali sama sekali.
Salah
satu dari temannya ingin mencoba sepatu yang dipakai oleh Flint dan menyuruhnya
untuk melepas sepatunya. Disaat itulah penemuan yang semula dianggap akan
berguna berubah menjadi penemuan yang memalukan sekaligus menyedihkan bagi
Flint. Sepatunya tidak bisa dilepaskan dari kakinya. Flint langsung berlari
menuju ke rumah dan mencoba melepaskannya dengan berbagai cara. Tang, gunting,
bahkan gergaji sudah digunakannya tetapi masih saja sepatu yang dibuatnya
itu melekat di kedua kakinya. Flint hampir putus asa dan mengurung diri dalam
kamarnya sampai matahari terbenam. Orang tuanya khawatir akan keadaan putranya
dan ibunya memutuskan untuk masuk ke kamar Flint. Ibunya berusaha untuk
memotivasi dan memberi semangat kepada Flint. Tetapi Flint masih saja membisu
karena kecewa. Pada akhirnya, Flint kembali ceria karena ibunya memberi hadiah
berupa baju seorang ilmuwan yang masih longgar sekali dipakainya.
Tidak
terasa waktu cepat berlalu. Flint sudah beranjak dewasa dan berumur kira-kira
19 tahun. Tak henti-hentinya ia berusaha meneliti dan menciptakan penemuan baru
seperti, TV yang bisa berjalan tetapi tidak bisa dikendalikan, mesin penerjemah
bahasa monyet tetapi monyetnya berubah sikap seperti manusia, mobil jet tetapi
tak bisa terbang, dan tikus yang mempunyai sayap dengan sifat lebih agresif.
Semua penemuan tersebut mungkin bisa disebut dengan proyek gagal atau mungkin
juga bisa disebut dengan proyek yang akan sangat berguna di akhir cerita. Lain
dengan penemuan Flint yang satu ini. Ia membuat sebuah obat penumbuh rambut
instan. Ayah Flint yang kebetulan tidak mempunyai rambut, menjadi bahan
percobaannya. Hasilnya mengejutkan, seluruh bagian kepala dan-muka ayahnya
dipenuhi dengan rambut kecuali di bagian mata. Penemuan tersebut mungkin baru
bisa disebut dengan proyek gagal.
Menyadari
bahwa putranya terlalu sering dan berlebihan akan penelitiannya, ayah Flint
yang bernama Bait mengajak Flint untuk membantunya bekerja di toko sardines
miliknya. Bait bermaksud agar Flint bisa hidup sedikit santai seperti anak
remaja lainnya dan tidak terlalu gila akan penemuan. Tetapi Flint sama sekali
tidak menikmati kehidupannya yang baru. Dikota tempat tinggal Flint hanya ada
sumber makanan berupa sardine. Semua menu makanannya berbahan dasar sardine
seperti, sardine goreng, sardine rebus, sardine bakar, sardine kaleng yang
diproduksi oleh perusahaan walikota, dan sardine berminyak. Bahkan seorang bayi
pun diberi dot yang berisi sardine berair. Itu semua terjadi dikarenakan letak
kota tempat tinggal Flint yang bernama “Swallow Falls” berada ditengah-tengah
samudra terpencil yang sangat luas, sehingga tidak memungkinkan untuk
mendapatkan bahan dasar makanan lain selain sardine.
Disaat
itulah Flint sadar dan mulai untuk memeras otaknya kembali dan meninggalkan
pekerjaan di toko milik ayahnya. Ia segera mengenakan baju ilmuwan yang sudah
tidak longgar dan kembali ke tempat penelitiannya diluar rumah yang tidak
merupakan gubuk kecil lagi, melainkan sebuah tempat yang tinggi dan besarnya
melebihi rumahnya sendiri. Sekarang, tempat tersebut sudah bisa dibilang
laboratorium dengan semua peralatan canggih didalamnya. lab milik Flint hanya
terbuat dari rongsokan, sebuah bus pun dipakai olehnya sebagai penghubung jalan
menuju laboratoriumnya.
Merasa
bosan dan ingin membuat pola hidup yang baru di kotanya, Flint dengan cekatan
membuat sebuah penemuan yang fungsinya adalah untuk membuat segala jenis
makanan dari bahan dasar air hanya dengan cara mengetikkan nama makanan yang
diinginkan. Dia mencoba nama makanan “burger” sebagai percobaannya yang
pertama. Sudah setengah jalan dan bentuk burger sudah kelihatan, tiba-tiba terjadi
ledakan dan semua peralatannya berhenti berfungsi. Bait, ayah Flint yang sedang
enak-enak nonton TV dikagetkan dengan ledakan kecil di TV dan listrik dirumah
pun juga ikut padam.
Flint
sadar bahwa muatan listrik yang ada dirumah tidak cukup untuk mengoperasikan
alat tersebut. Dengan waktu singkat ia berhasil memperbaiki listrik dirumahnya,
tetapi ayah Flint berada disampingnya saat itu. Mereka saling berbincang dan
intinya adalah ayah Flint ingin ia berhenti melakukan penelitiannya. Walaupun
pada akhirnya Flint berkata “ya”, sebenarnya didalam hatinya dia-berniat untuk
membuktikan bahwa dia bisa membuat makanan lain selain sardine dengan otak
jenius dan tangan kreatifnya.
Keesokan
harinya, adalah hari dimana pengesahan proyek sardine baru milik walikota akan
dilaksanakan. Sebagian warga datang di acara tersebut yang diadakan ditengah
kota. Dibalik semua itu, Flint yang sambil membawa mesin makanannya
mengendap-endap membelakangi kerumunan dan mencari sumber listrik yang besar.
Setelah ia menemukan tiang listrik yang begitu besar, ia mencoba menghubungkan
mesinnya dengan tiang listrik tersebut. Tetapi, polisi mencurigai Flint sebagai
pencuri listrik dan segera mengejarnya.
Disaat
Flint hampir tertangkap, tiba-tiba mesinnya kelebihan muatan listrik dan langsung
melaju seperti mesin jet bersamaan dengan Flint yang memegang mesinnya. Keadaan
kacau pada saat itu. Flint yang melaju bersama mesinnya, berusaha untuk
menghentikan dengan cara menjejakkan kakinya ketanah. Dia tidak merasa sakit
karena kakinya masih terbungkus rapi oleh molekul berbentuk sepatu yang sampai
sekarang masih belum bisa dilepas.
Pada
akhirnya dia melepaskan pegangannya pada mesin dan mesinnya pun terbang ke
angkasa. Semuanya menyalahkan Flint akan kekacauan yang telah dibuatnya. Lalu
ia merenung di bawah jembatan tepi pelabuhan. Disaat yang bersamaan, ada
seorang reporter yang juga merenung diatas jembatan tersebut. Gadis reporter
bernama Jenny itu datang jauh-jauh dari New York ke “Swallow Falls” karena
mendengar kabar bahwa disitu akan ada pembukaan proyek baru walikota.
Flint
dan Jenny pun bertemu. Jenny bertanya pada Flint soal monyet yang ada
disampingnya. Dan Flint menjawab bahwa monyet tersebut adalah hasil dari
penemuannya dan ketika mendengar monyetnya bisa bicara, Jenny terkagum dan
langsung tertarik untuk mengenal Flint lebih dekat. Saat mereka berbincang,
tiba-tiba terjatuh sebuah keju dari langit dan masuk ke sebuah tong. Flint
mendekati tong dan setelah dipastikan, yang jatuh adalah memang benar-benar
keju sungguhan. Mereka berdua bingung akan apa yang sebenarnya terjadi. Selang
beberapa menit, Flint dan Jenny terdiam sejenak setelah sebuah awan indah
berkilau berwarna merah muda menuju ke kota mereka. Seluruh warga kota tak bisa
menutup mulutnya seakan tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Yang
lebih mengherankan adalah milyaran burger yang jatuh bersamaan dengan datangnya
awan tersebut. Flint merasa sangat gembira sekaligus bingung akan keadaan
tersebut.
Jenny
pun tak bisa berkata-kata selain terus bertanya dalam dirinya, “apa yang
sebenarnya terjadi”. Flint coba mengambil salah satu burger yang berserakan
dibawah. Dia sedikit ragu untuk mencicipinya dan masih berpikir, “apakah ini
benar-benar makanan sungguhan selain sardine?”. Cita Rasa yang tak terbayangkan
pun dirasakan oleh Flint. Untuk pertama kalinya Ia memakan makanan selain ikan
sardine dan juga menjadi orang pertama di “Swallow Falls” yang memakan selain
sardine.
Flint
tertawa bahagia karena mengetahui bahwa penemuannya berhasil. Kemudian Jenny
juga memungut salah satu burger yang berserakan dan segera memakannya. Sensasi
yang lezat juga dirasakan olehnya dan ia semakin tertarik pada Flint. Jenny
yang sebagai reporter, menyiarkan secara langsung dari “Swallow Falls” akan
hujan burger yang sedang terjadi. Berita tentang kejadian ini menyebar ke
seluruh penjuru dunia. Dalam hatinya, Flint merasa bahagia karena seluruh warga
kota sangat menikmati hasil karyanya. Terutama walikota yang sangat menyukai
makanan yang dihasilkan. Tanpa berpikir panjang, walikota segera menumpuk tiga
buah burger sekaligus dan langsung melahapnya. Dia adalah orang yang paling
banyak memakan makanan yang dihasilkan oleh mesin ciptaan Flint.
Si
jenius menjadi sorotan publik sebagai pahlawan pada saat itu, dan dia
dibebaskan dari tuduhan kekacauan yang sebelumnya terjadi pada acara proyek
walikota. Jenny bersama dengan juru kameranya meminta Flint agar mereka
diijinkan untuk meliput tempat yang menjadi pusat penyebab kejadian, yaitu
laboratorium milik Flint. Sesampainya dirumah, tidaklah mudah bagi Flint untuk
meminta persetujuan dari ayahnya. Walaupun demikian, akhirnya Flint bisa merayu
ayahnya agar laboratoriumnya bisa untuk di liput.
Di
dalam laboratorium, Jenny kembali dikejutkan oleh mekanisme canggih yang
terpasang di sekeliling tempat. Tiba-tiba Jenny terpikir sesuatu dan bertanya
kepada Flint, “Bagaimana cara kerja dari mesin buatanmu itu?”. Flint menjawab,
“mudah saja, kau tinggal memasukkan air dari atas mesin dan makanan akan keluar
dari bagian bawah mesin”. Jenny pun sadar dan langsung berkata, “berarti tidak
mustahil kalau mesinmu bisa menghasilkan makanan dari angkasa karena awan juga
terbuat dari air”. Flint memotong, “tepat sekali, tinggal mengetikkan nama dari
makanan, kau akan mendapatkannya.” Jenny pun berkata, ”berarti kita bisa mendapatkan
makanan apa saja yang kita inginkan seperti, pizza, sayap ayam, dan telur?”.
“Ya”, jawab Flint.
Flint
menyadari kalau dia belum membuat alat untuk mengendalikan mesinnya yang
sekarang berada di angkasa. Akhirnya, dia berinisiatif mengalihkan perhatian
Jenny dan juru kameranya dengan menayangkan video kucing lucu yang ada di
monitor besarnya. Sementara mereka melihat tayangannya, Flint dengan cepat
membuat alat pengendali sejenis satelit dan berhasil tersambung dengan
mesinnya. Kemudian Flint meminta Jenny untuk menyebutkan nama makanan yang
diinginkannya dan keinginannya pun terwujud.
Wajah-wajah
yang sangat ceria terlihat memenuhi seluruh kota, terutama sang walikota yang
memiliki nafsu makan yang tinggi. Karena sifatnya itu, walikota memberi tawaran
pada Flint untuk membuat hujan makanan lagi besok hari dengan alasan akan
mempublikasikan berita ke berbagai Negara yang pasti akan menghasilkan banyak
uang. Dengan pemasukan yang banyak, walikota ingin-mengganti “Swallow Falls”
yang lama menjadi kota modern sekaligus taman hiburan bagi para turis, dan ia
menuturkan pada Flint, “semua orang akan menghargai dan menyukaimu, termasuk
Jenny”.
Steak
dan paha ayam menghujani kota yang tidak lagi bernama Swallow Falls, tetapi
“Chewand Falls”. Janji walikota sudah terwujud. Hampir seluruh bangunan di kota
direnovasi menjadi bangunan yang modern seperti adanya café dan restoran.
Kehidupan
di Chewand Falls berlanjut dengan tentram dan damai oleh hujan makanan yang
turun tiap hari dengan menu yang berbeda-beda. Kue, donat, cokelat, sayuran,
berhambur di jalanan. Makanan yang masih tersisa di jalanan, diangkut oleh kendaraan
penampung makanan dan dibuang ke daerah gunung yang sudah dibuat untuk
menampung banyak sampah.
Semua
orang menjalani hidupnya dengan bahagia. Semua orang kecuali Bait, ayah Flint.
Penjualan sardine miliknya bangkrut dari 10 persen menjadi 100 persen. Dia tahu
bahwa yang dilakukan Flint sebenarnya salah, karena itu semua hanya akan
membuat orang-orang menjadi pemalas. Bait masih saja menggiling ikan sardine
dengan penggiling kecilnya sendirian di dalam toko. Pada saat yang sama, Flint
muncul dan mengajak ayahnya ke restoran baru yang tentunya tanpa atap. Sengaja
tidak diberi atap karena supaya makanan yang jatuh dari langit langsung bisa
tertuju ke meja restoran. Etika makan tidak terlihat disitu karena daging yang
jatuh amat besar, para pengunjung langsung memakannya pakai tangan. Bahkan ada
yang langsung menggunakan mulut.
Flint
membantah, “Apa lagi yang salah?. Semua orang menyukainya, kecuali ayah.” Bait
berkata, “Tepat sekali, kau bukan hanya memikirkan warga kota, tetapi kau juga
memikirkan sesuatu selain itu. Tanyakan itu pada dirimu.” Bait langsung
meninggalkan restoran.
Flint
merasa amat bersalah pada ayahnya. Dalam perjalanan pulang, dia dikagetkan oleh
sebuah hotdog raksasa yang tiba-tiba jatuh didepannya. Tapi ternyata,
disekelilingnya sudah banyak hotdog raksasa yang berserakan. Flint membawanya
ke laboratorium dan segera menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi. Setelah
diselidiki, dia menarik kesimpulan bahwa mesinnya yang berada di angkasa
kelebihan molekul air yang diserap dari awan dan menghasilkan makanan dengan
ukuran yang tidak wajar.
Pada
saat yang sama, walikota muncul dihadapan Flint. Dia menyuruh Flint untuk
membuat hujan makanan besok hari karena ada pembukaan taman makanan sekaligus
sambutan untuk para turis. Flint menjelaskan tentang masalah mesinnya yang
menghasilkan makanan dengan ukuran yang amat besar dan memungkinkan terjadi
keadaan yang tidak diinginkan. Tetapi, walikota tidak peduli akan celotehan
Flint. Dia berbisik pada Flint dengan mengatakan,”Lebih besar lebih baik.” dan
menjanjikan kepada Flint akan membuat dia dihargai. Akhirnya pun, Flint
mengetikkan nama macam-macam makanan dan dengan segala keraguan, Flint menekan
tombol “OK” pada mekanismenya.
Hari
yang dinanti-nanti pun tiba. Para turis yang datang menggunakan kapal-kapal
besar disambut dengan milyaran makanan berukuran raksasa yang jatuh dari
langit. Masing-masing membawa satu makanan seperti, udang raksasa, semangka
raksasa, jagung raksasa, dan makanan lain yang serba raksasa. Kebanyakan turis
yang datang adalah dari Arab, Paris, dan New York.
Acara
pembukaan taman makanan diselenggarakan di tengah kota. Sementara walikota memberi
sambutan, Flint masih bersiap-siap di belakang panggung dan tiba-tiba jenny
berlari mendekati Flint. Jenny mencoba memberitahu Flint tentang pola awan aneh
yang tertangkap oleh radar miliknya. Tetapi Flint tidak menghiraukannya karena
tidak ingin kehilangan momennya. Ketika walikota memanggil namanya, Flint
langsung menuju ke depan panggung dan mendapat sambutan serta tepuk tangan
meriah para turis.
Disaat
Flint akan meresmikan taman makanan secara simbolis di depan para turis dan
seluruh warga Chewand Falls, perkataan Flint tentang “keadaan yang tidak
diinginkan”, akhirnya terjadi.
Sebuah
tornado yang terbuat dari spaghetti lengkap dengan bakso dan saos
memporak-porandakan sebuah kota kecil yang baru-baru ini mencapai
kemakmurannya.
Keadaan
di kota sudah kembali normal dengan sisa-sisa makanan raksasa dan spaghetti
besar yang tumpah ruah. Semua warga sudah kembali tenang. Tapi, sebenarnya ini
adalah awal dari bencana besar yang akan terjadi.
Flint
merasa putus asa dan mengurung dirinya dalam tong sampah sampai ayahnya
menemukan dirinya. Bait membawakan baju ilmuwan miliknya dan meminta agar Flint
tidak menyerah. Permintaan Bait terkabul, Flint kembali mengenakan baju
ilmuwannya dan segera bereksperimen. Dia berhasil memodifikasi mobil menjadi
mobil yang bisa terbang. Kemudian ia berangkat bersama dengan Jenny bersama
juru kameranya yang sekaligus adalah seorang dokter, dan Bob yaitu bintang iklan
proyek walikota sebelumnya.
Mereka
berempat terbang menuju tempat mesin berada. Dan setelah mereka sampai, mereka
dikejutkan oleh gumpalan makanan raksasa. Dengan menggunakan radar milik Jenny,
mereka bisa mengetahui kalau mesin milik Flint berada di bagian paling dalam
dari gumpalan tersebut. Akhirnya pun, Flint masuk ke dalamnya dengan Jenny dan
Bob yang ikut bersamanya. Sedangkan juru kamera bertugas sebagai pengendali
mobil pesawat.
Petualangan
besar terjadi di dalam gumpalan makanan ini. Semuanya menjadi tidak mudah
karena Sebagian makanan raksasa yang berada dalam gumpalan, mempunyai pikiran
untuk menyerang. Rencananya, Flint ingin menancapkan USB yang berisi program
untuk menghentikan mesinnya. Tetapi karena USB yang dibawanya terjatuh saat
berada di dalam mobil pesawat, dia memutuskan menelpon ayahnya untuk minta
pertolongan pada ayahnya untuk mengoperasikan komputer yang ada di
laboratoriumnya. Ayah Flint segera menuju ke laboratorium. Bait tidak tahu
bagaimana cara mengoperasikan komputernya dan Flint masih terus tersambung
dengan Bait untuk memberi petunjuknya.
Ditengah
perjalanan, Flint dan kawan-kawan dihadang oleh ayam panggang raksasa yang
hidup. Itu semua tidak masalah karena Bob berhasil menguasai tubuh salah satu
dari ayam panggang tersebut dan menghajar ayam panggang lainnya. Flint dan
Jenny melanjutkan misinya untuk mencapai letak mesin itu berada.
Saat
akan mencapai letaknya, Jenny harus memegangi tali dan Flint turun ke bawah
dengan hati-hati. Pada akhirnya, Flint memutuskan untuk memotong talinya dan
tidak ingin melibatkan Jenny bersamanya.
Sementara
itu, semua warga kota membuat kapal layar dengan sandwich raksasa sebagai
deck-nya dan pizza raksasa sebagai layarnya. Untungnya mereka semua berada di
laut tepat waktu setelah bendungan makanan yang dibuat di gunung hancur bersama
makanan raksasa yang menghancurkan sebagian kota.
Bait
akhirnya bangkit dan berhasil mengirimkan program kepada Flint. Dan setelah
program diterima di alat yang dipegang Flint, dia pun langsung menancapkan
alatnya ke mesinnya dengan perjuangan yang besar.
Dia
menyemprotkan sebuah semprotan yang dibawanya tepat pada lubang dibawah mesin
yang berfungsi sebagai jalan keluarnya hasil makanan. Semprotan itu tidak lain
dan tidak bukan adalah semprotan molekul padat yang dulu digunakannya untuk
membuat sepatu tanpa tali pada waktu TK. Akibat terhalang oleh molekul
tersebut, lubang jalur lewatnya makanan tersebut terisi penuh oleh
makanan-makanan raksasa yang dihasilkan tanpa perintah. Karena mesin tidak kuat
untuk menahannya, kemudian ledakan besar terjadi dan meledakkan mesin beserta
gumpalan makanan raksasa. Flint menjatuhkan dirinya dan kali ini dia merasa
sangat lega dan mungkin berguna bagi seluruh warga kota.
Disamping
itu semua, Jenny yang menyelamatkan diri bersama Bob dan juru kamera dengan
mobil pesawat, adalah orang yang paling terpukul melihat ledakan yang
terjadi bersama Flint di dalamnya. Mereka pun mendarat dan selamat, begitu pula
dengan seluruh warga kota.
Keadaan
di kota menjadi hening seketika setelah mendengar kabar dari Jenny bahwa Flint
berada di dalam gumpalan makanan pada saat ledakan terjadi. Semua orang
menunduk sedih diatas kapal layarnya yang terbuat dari makanan.
Flint
langsung berlari untuk menemui ayahnya dan mereka saling bertutur kata. Flint
kembali bertanya pada ayahnya dengan lembut,“Apakah kau bangga denganku,
ayah?”. Bait merasa kebingungan dan menjawab,”Aku tidak tahu, ka…kau telah
membuat masalah yang amat menyusahkan bagi seluruh warga kota, ak…aku tidak
bisa…”. Jenny langsung mengambil alat pembaca hati yang sebelumnya di tempelkan
di dada monyet Flint dan menempelkannya di dada ayah Flint. Alat itu pun
berbunyi,”Nak, sebenarnya aku sangat menyayangimu. Aku tidak mau kehilanganmu
lagi. Kau telah membuat aku sangat bangga dari kau masih kecil. Walaupun
semarah apapun diriku, ketahuilah bahwa sebenarnya aku begitu menyayangimu”.
Suasana
hangat dan haru tercipta oleh Flint dan Bait yang sedang berpelukan. Semua
orang juga ikut terbawa suasana dan saling berpelukan satu sama lain. Setelah
itu, Bait meminta Flint untuk menghampiri Jenny. Mereka pun saling bicara dan
akhirnya, mereka hidup bahagia bersama kota Swallow Falls yang damai.
0 Komentar:
Komen disini ya :)