Teori pertumbuhan ekonomi membicarakan faktor-faktor yang menentukan
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Faktor-faktor tersebut beraneka ragam
sehingga banyak pula teori pertumbuhan ekonomi yang bermunculan. Dalam
pembicaraan selanjutnya akan dibahas beberapa teori pertumbuhan ekonomi
yang dikemukakan oleh para ahli dan penulis yang berbeda. Toeri
pertumbuhan ekonomi dapat dibagi atas teori yang bersifat analitis dan
yang bersifat historis. Mazhab analitis menekankan pada teori tentang
sebab akibat terjadinya pertumbuhan ekonomi, sedangkan mazhab historis
menekankan pada tahapan-tahapan yang dilalui dalam pertumbuhan ekonomi.
Pembagian lain dapat juga dilakukan berdasarkan waktu munculnya teori
tersebut, misalnya teori klasik dan modern.
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Frederich List adalah sebagai berikut :
1. Masa berburu dan Mengembara
Ciri-ciri
: Pada masa ini manusia belum memenuhi kebutuhan hidupnya, sangat
mengantungkan diri pada pemberian alam, dan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sendiri.
2. Masa Berternak dan Bertanam
Ciri-ciri : Pada masa ini manusia sudah mulai berpikir untuk hidup menetap. Sehingga mereka bermata pencaharian bertanam
3. Masa Bertani dan Kerajinan
Ciri-ciri
: Pada masa ini manusia sudah hidup menetap sambil memelihara tanaman
yang mereka tanam kerajinan hanya mengajar usaha sampingan.
4. Masa Kerajinan, Industri, dan Perdagangan
Ciri-ciri
: Pada masa ini kerajinan bukan sebagai usaha sampingan melainkan
sebagai kebutuhan untuk di jual ke pasar, sehingga industri berkembang
dari industri kerajinan menjadi industri besar.
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher adalah sebagai berikut :
1. Rumah Tangga Tertutup
Rumah tangga tertutup merupakan satu kesatuan keluarga yang terdiri
atas beberapa orang dan tidak mempunyai hubungan dengan orang-orang atau
rumah
tangga lain diluar lingkungannya. Contoh rumah tangga
tertutup terdapat pada suku-suku terasing di pedalaman Kalimantan dan
Irian Jaya. Menurut Karl Bucher, rumah tangga tertutup ini berlangsung
sampai lebih kurang tahun 1000.
2. Rumah Tangga Kota
Rumah
tangga tertutup semakin lama semakin besar dan mulai menjalin hubungan
dengan rumah tangga tertutup lainnya, sehingga rumah tangga ini menjadi
lebih terbuka. Ciri-ciri : Pada rumah tangga kota, alat pemuas kebutuhan
yang dihasilkan oleh suatu masyarakat (rumah tangga) tidak lagi
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Barang-barang yang
dihasilkan masing-masing rumah tangga mulai saling dipertukarkan.
Hubungan antara satu rumah tangga dengan rumah tangga lainnya menjadi
semakin beraneka ragam. Masing-masing rumah tangga itu semakin maju dan
melahirkan sebuah tatanan masyarakat baru, yang dalam perkembangan
selanjutnya akan membentuk rumah tangga kota.
3. Rumah Tangga Bangsa
Adanya
hubungan antara kota dan kota lainnya menyebabkan timbulnya rumah
tangga bangsa. Rumah tangga bangsa merupakan satu kesatuan ekonomi yang
meliputi suatu negara. Ciri-ciri : Hubungan kota dengan kota diperlancar
dengan semakin baiknya sarana dan prasarana perhubungan dan keamanan.
Alat-alat pemuas kebutuhan yang dihasilkan semakin beraneka ragam dan
dalam jumlah yang semakin banyak, baik jenis maupun jumlahnya ini, maka
munculah perusahaan-perusahaan.
4. Rumah Tangga Dunia
Ciri-ciri
: Kemajuan yang dicapai oleh suatu rumah tangga bangsa berbeda dengan
rumah tangga bangsa lainnya, baik dalam teknologi produksi, efisiensi,
jenis maupun jumlah barang. Akibatnya, barang-barang yang dihasilkan
oleh suatu rumah tangga bangsa mulai mengalir ke rumah tangga bangsa
lainnya sehingga daerah-daerah pemasaran yang baru, karena kelebihan
produksi, tidak lagi dapat mengkonsumsikan sendiri. Dalam masa inilah
dikenal adanya perdagangan internasional.
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Werner Sombart adalah sebagai berikut :
1. Zaman Kapitalis Purba (Pra Kapitalis)
Pada zaman ini, aktivitas hidup manusia sebagian besar ditujukan
untuk mencari nafkah. Pola kehidupan manusia berbentuk kelompok-kelompok
sehingga keterikatan seorang individu terhadap kelompok amat kuat.
Seseorang rela mengorbankan apa saja demi kepentingan kelompok.
Sebaliksnya, dengan kelompok lain mereka sangat tertutup. Motivasi untuk
mencari keuntungan pada zaman ini belum dikenal. Dengan kata lain, pada
zaman kapitalis purba kehidupan masyarakat ditandai dengan ciri-ciri :
1. kehidupan perekonomian hanya untuk mendapatkan nafkah semata-mata
2. keterikatan antar individu dalam kelompok sangat kuat, dan
3. kehidupan perekonomian bersifat statis
2. Zaman Kapitalis Madya (Kapitalis Menengah)
Manusia,
pada zaman Kapitalis Madya, sudah mulai mengenal arti keuntungan,
sehingga kelompok-kelompok masyarakat sudah mulai mengejar keuntungan
dalam aktivitas hidupnya. Kelompok pencari keuntungan itu disebut Kaum
Kapitalis (pemilik modal), sedangkan kelompok yang lain disebut Kaum
Pekerja atau Kaum Buruh. Hubungan antar kedua kelompok itu memang
terjalin, tetapi tujuannya sudah bukan untuk kepentingan bersama seperti
zaman sebelumnya, melainkan untuk mencari keuntungan bagi kaum
kapitalis. Oleh karena itu, hubungan mereka pun mau tidak mau mulai
merenggang. Dengan kata lain, zaman kapitalis madya yang berlangsung
dalam kurun waktu antara abad ke 16-18, ditandai dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Kegiatan perekonomian mengejar keuntungan
b. Hubungan antar individu mulai longgar,
c. Kehidupan perekonomian bersifat dinamis
3. Zaman Kapitalis Raya (Kapitalis Tinggi)
Zaman
Kapitalis Raya ini berlangsung sekitar abad 18. Pada zaman ini mengejar
keuntungan merupakan faktor terpenting dalam setiap kegiatan ekonomi.
Karena semua mengejar keuntungan, persaingan pun berkembang ke arah yang
tidak wajar, akibatnya kaum kapitalis merajalela dan kaum pekerja
tertindas. Dengan kata lain, yang kaya makin kaya, yang miskin makin
miskin.
Singkatnya zaman kapitalis raya ini ditandai dengan ciri-ciri :
1. Timbulnya persaingan tidak wajar
2. Timbulnya monopoli
3. Timbulnya penindasan terhadap para buruh oleh majikan
4. Zaman Kapitalisme Akhir (Sosialisme)
Akibat
buruk yang ditimbulkan pada zaman Kapitalisme Raya menyebabkan
timbulnya kebencian masyarakat terhadap para kapitalis (pemilik modal)
dan dan bahkan masyarakat berkeinginan untuk melenyapkannya.
Berkat
perencanaan yang matang, perubahan yang diinginkan oleh masyarakat itu
akhirnya terwujud juga. Zaman kapitalis raya surut dan lahirlah zaman
Sosialisme. Pada zaman ini segala aktifitas perekonomian tersentralisasi
pada pemerintah. Dengan kata lain, setiap kegiatan perekonomian diatur
oleh pemerintah. Zaman ini ditandai oleh ciri-ciri :
1. Keinginan untuk mencapai kesejahteraan bersama
2. Terdesak para kaum kapitalis
3. Dominannya pemerintah dalam kehidupan perekonomian
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi menurut W.W. Rostow adalah sebagai berikut :
* Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
Ciri-ciri :
1. Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
2. Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
3. Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai
* Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
Ciri-ciri :
1. Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
2.
Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi
produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.
* Periode Lepas Landas (The take off)
Ciri-ciri :
1. Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
2. Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas
3. Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
4. Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
5. Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.
* Periode Perekonomian Matang (Matarty of economic)
Ciri-ciri :
1. Setelah lepas landas akan terjadi proses kemajuan yang terus bergerak ke depan, meskipun kadang-kadang terjadi pasang surut
2. Pendapatan asional selalu di investasikan kembali sebesar 10% sampai 20%, untuk mengatasi persoalan pertambahan penduduk.
3. Dalam tahap ini mulai bermunculan industri dengan teknologi baru, misalnya industri kimia atau industri listrik.
* Periode Masa Ekonomi/Konsumsi Tinggi (High Mass Consumption)
Ciri-ciri :
1.
Pada tahap ini, sebagian besar masyarakat hidup makmur. Orang-orang
yang hidup di masyarakat itu mendapat kemakmuran dan keseberagaman
sekaligus.
2. Pada tahap ini perhatian masyarakat sudah lebih
menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan
kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah produksi.
3. Investasi untuk menigkatkan produksi tidak lagi menjadi tujuan yang utama.
4.
Pada masa ini rostow juga berbicara tentang keperluan akan adanya
sekelompok wiraswastawan yakni orang-orang yang berani melakukan
tindakan pembaharuan meskipun ada resiko.
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi menurut W.W. Rostow adalah sebagai berikut :
** Masa Pertukaran Barter
Pertukaran masih bersifat kekeluargaan dengan ruang lingkup sempit
** Masa Pertukaran Uang
Ada alat tukar berupa versi uang yang juga dapat digunakan sebagai tabungan dan investasi
** Masa Pertukaran Kredit
Pertukaran
dengan cara kredit merupakan kemudahan yang diberikan dalam
perdagangan. Seseorang dapat memiliki barang yang diinginkannya walaupun
belum memiliki uang.
Teori Pertumbuhan Ekonomi
About author: MrBanakaru
Saya share materi dari Sekolah Menengah sampai dengan kuliah jurusan Ilmu Ekonomi. saya juga share info umum.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Lengkap nya mana . .
ReplyDeleteBukan kah itu uda lengkap . .
Delete