Cerita Istimewa " Kasih Sayang Bunda "

Kasih Sayang Bunda
Karya : Ahmad Syauqi Muttaqi Alsana


Suatu Hari hidup seorang ibu yang sudah tua, dia tinggal bersama anak nya yaitu aku. Aku adalah anak pertama ibuku, ibu memberiku nama uqi. Kami tinggal di pinggir kota di rumah peninggalan ayahku.
Ibuku yang hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga itu terus membiayai sekolahku padahal aku sekarang baru kelas 2 SD jadi tidak ada yang dapat aku lakukan untuk membantu ibuku, aku hanya dapat mengumpulkan sampah setiap pulang sekolah, walaupun ibu terus melarangku melakukan itu tetapi aku tetap melakukannya untuk mendapatkan rupiah demi membantu ibu untuk membayar uang sekolah dan makan sehari-hari.

Hari ini adalah hari penerimaan rapor yang menentukan naik atau tidaknya anak tersebut, hari alhamdulillah aku naik kelas tetapi aku belum bisa mendapatkan peringkat pertama di kelasku.
Keesokan harinya aku sakit demam, sebenarnya niat ibu itu mau membawaku ke rumah sakit tetapi kelihatannya ibu tidak punya uang. Ibu keluar dari rumah tanpa aku tahu kemana tujuannya. Satu jam kemudian ibu kembali ke rumah dan mengajakku ke rumah sakit. Aku bersama ibu pergi ke rumah sakit menggunakan sepeda.
Di rumah sakit aku diperiksa dokter. Setelah beberapa menit aku keluar, dokter mengatakan pada ibuku bahwa aku sakit demam berdarah.
Beberapa hari aku tidak masuk sekolah, hanya tidur di kamar sambil belajar. Aku berpikir dari mana ibuku mendapatkan uang untuk berobat ke dokter tersebut.
Hari ini adalah hari ulang tahunku, aku tidak ingin mendapatkan hadiah yang lain selain kasih sayang dari ibu, tetapi ternyata ibu sudah menyiapkan hadiah yang istimewa untuk ku yaitu buku pelajaran yang sudah lama aku inginkan
Keesokan harinya aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah tetapi sayangnya ibu sakit dan aku harus menjaganya. Ibu memberikan selembar kertas kepadaku sambil berkata “simpanlah ini untuk masa depanmu” bersamaan dengan menghembuskan nafas terakhir nya. Aku dirawat tetanggaku sampai aku dewasa.
Dua puluh tahun telah berlalu, aku sudah bekerja dan menikah, aku dikaruniai dua anak kembar. Aku mendapatkan semua ini dari selembar kertas yang  ibu berikan kepada ku. Aku hidup bahagia bersama keluargaku berkat ibuku.

2 comments:

  1. Cerita yang sangat mengharukan . .
    kemaren malam aku membaca cerita ini sambil menangis . .
    semoga aja di INDONESIA ini khususnya di JAKARTA tidak ada hal seperti itu . .

    AMIIN

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin . . tapi itu bukan ceritanyata kok . .

      Delete

Komen disini ya :)