Matahari belum menunjukan dirinya waktu itu ketika aku berangkat ke Sekolah. Beberapa hari ini aku memang sering berangkat pagi ke sekolah. Setiap jam menunjukan pukul 06.00 aku sudah berada di sekolah. Tetapi perasaanku masih dipenuhi dengan tanda tanya memikirkan kejadian di sekolah kemarin. waktu itu pelajaran terakhir setelah istirahat tepatnya, ketika pelajaran bahasa indonesia. Suasana kelasku waktu itu begitu hening dan tak ada satu makhlukpun yang berani menganggu, sementara teman-temanku sedang mendengarkan nasihat yang diberikan guru bahasa Indonesia. Tiba-tiba, salah satu temanku yang bernama Doni mengangkat tanganya, serentak semua mata tertuju pada arah Doni.
“Ada apa,Don? “tanya Bu Iis guru bahasa Indonesiaku
“Begini bu saya mau melaporkan ......”jawab Doni
“Mau lapor tentang apa don? kan bisa nati sesudah pelajaran selesai sela guruku tak memberiak Doni kesempatan untuk melanjutkan perkataanya”
“Begini bu uang saya hilang”
“Apa, uang kamu hilang! hilang berapa ?” tanya Bu Iis
“500 ribu ”
Tiba-tiba suasana kelas pun menjadi gaduh akibat terkejut dengan berita yang baru didengar mereka. Sementara aku hanya diam saja tanpa bisa berbuat apapun. Suasana itu pun berlanjut sampai akhirnya Bu Iis memangil guru BK kami, tanpa banyak pikir aku dan teman-temanku pun mengetahui apa tujuan guru BK kekelasku. Guru BK di sekolahku bernama Pak Karno. “Anak-anak tenang!“ kata Pak Karno.
Mendengar hal tersebut aku dan teman-teman sekelasku langsung diam tanpa ada satupun yang berani berkata sedikitpun. Kemudian setelah itu Pak Karno dan Bu Iis memeriksa seluruh tas milik temanku dan juga milikku. Ternyata uang tersebut berada ditas salah satu tas temanku yaitu si Dani. Mendengar hal itu Doni pun marah besar dan hampir berkelahi di ruang kelas andai tidak dicegah oleh Pak Karno. Setelah itu mereka berdua dibawa ke ruang BK. Setelah beberapa saat Doni dan Dani pun kembali kekelas ditemani Bu Iis.
Walauapun kata Bu Iis mereka sudah berdua sudah berdamai, tetapi masih jelas terlihat bahwa si Doni masih terasa tak menerima keputusan yang diberikan Pak Karno , suasana tersebut ternyata tidak berbeda jauh dengan keadaan Dani yang terlihat masih syok berat. Walaupun keadaan kelas masih tegang ttetapi pelajaran tetap dilanjutkan. Sampai ketika pulang sekolah mereka masih belum sepenuhnya saling memaafkan itu karena tak terlihat mereka bersama padahal biasanya mereka berdua selalu bersama.
Tak kuasa aku memikirka hal tersebut membuatku merasa tak tenang. Sambil melamun aku berangkat ke sekolah, tak sadar aku sudah berada di depan kelasku yang tak seperti biasanya yang masih sepi tetapi ternyata ada seseorang yang sudah datang yaitu Dani. Karena aku masih penasaran akan apa yang terjadi sebenarnya jadi aku menanyakannya pada Dani, tetapi aku merasa takut untuk menanyakanya akan tetapi aku terus memberanikan diri untuk bertanya. Akhirnya, aku berani untuk bertanya,tetapi tidak seperti yang aku bayangkan ternyata Dani anak yang baik padahal dia termasuk anak yang suka mengganguku. Selesai Dani menceritakan semua yang sebenarnya terjadi aku jadi mengerti bahwa sebenarnya dia tidak bermaksud begitu tetapi karena dia tak sengaja melihat ada uang yang jatuh dan dia mengambilnya, tak disangkanya ternyata uang tersebut uang Doni dan ketika waktu di kelas dia mau mengembalikan tetapi dia tidak berani dan ketika dia dipergoki guru BK dia sebenarnya sudah mau menjelaskan tetapi Doni tidak mau ambil pusing. Setelah hal itu aku bertujuan agar memberi pengertian pada Doni.
Beberapa menit aku menunggu ternyata Doni baru muncul, masih terlihat sisa kemarahannya kemarin. Walapun begitu aku tak memperdulikanya dan segera aku menghampirinya untuk menjelaska apa yang sebenarnya terjadi tetapi dia tidak memperdulikanya malahan dia berteriak kepadaku. Walaupun demikian aku tidak putus asa dan ketika aku menjelaskanya ternyata Dani ada disampingku untuk ikut menjelaskanya. Akhirnya, pun dia mengerti akan apa yang dihadapi oleh sahabatnya Dani dan memaafkan kesalahan yang diperbuat oleh Dani.
0 Komentar:
Komen disini ya :)